ada cinta di hati nisa
episode 2
oleh : Asara Hamsaniy
episode 2
oleh : Asara Hamsaniy
sore itu, selepas hujan yang membasahi tanah desa tempat nisa tinggal, ahmad terdiam, dipandanginya sebuah buku harian berwarna hijau muda, warna yang paling nisa sukai, di halaman depan buku itu tertulis sebuah kalimat, "kepingan hati yang selalu tersenyum", "Nisa Raisa", ahmad menatapnya dalam-dalam, pandangannya tajam dan sesekali menunduk meneteskan air mata, ia membuka halaman 5 dan 6, yang mana goresan dari jemari nisa, yang menceritakan pertemuan pertama kalinya dengan ahmad saat itu...
berbeda dengan orang-orang pada umumnya yang lebih sering menuliskan kata "dear diary", nisa menggantinya dengan nada yang berbeda namun tetap memiliki arti yang sama, diary ku..itulah yang ia tuliskan, tulisannya pun unik, memang tulisan nisa itu lumayan bagus, ada yang lurus-lurus ada juga yang miring-miring terbak angin nampaknya, tapi semua itu tidak membuat ahmad bosan dalam meneruskan bacaannya,,,
hijaunya jiwa, 10 Juni 2007
diary ku...
ehm, hari ini aku bingung, jantungku terasa meloncat-loncat, ia berirama tidak seperti biasanya, saat itu, saat semua peserta lomba menulis cerpen deg degan dengan keputusan dewan juri,aku pun ikut deg degan dengan lebih hebat, setelah diumumkan,,,dreng..dreng..dreng,,, juara harapan 3, juara harapan 2, juara harapan 1, dan juara ke 3..... aku merasa heran, namaku ternyata tak tersebut juga, ya..aku memang tak mengharapkan tuk jadi juara, lagian cerpenku kan biasa saja, terus niat ku juga cuma menyalurkan hobi menulis saja, pikirku saat itu, tiba-tiba saat asyiknya melamun,,ku dengar tepukan tangan yang banyak dan meriah saat itu, aku kaget dan aku pun bertepuk tangan pula, tiba-tiba orang menyalamiku dan akupun disuruh tuk maju kedepan..oh..ternyata aku,,,aku yang terpanggil sebagai juara ke 2 saat itu, rasanya berjuta rasa,,lebih dari permen nano-nano bahkan lebih dari eskrim conellowalls rasanya..he..he.. akupun maju dengan malu-malu...he..
tiba penyerahan sertifikat itu, sebagai ketua pelaksana ia memberikannya padaku..ku lihat baju warna abu-abu saat itu, dengan matanya yang sedikit berbinar, aduh..aku cepat-cepat nunduk aja, malu,,he,, ko jari ccp sich,,he,, tapi nampaknya dia juga curi curi pandang juga,hehe,,, aku jadi geer nich, sudahlah pikirku,,,
10 menit berlalu,hujan tiba, dan aku menunggu di gedung itu, semua peserta pada dijemput oleh orang-orang terdekatnya, tapi aku...tetap saja sendiri... menunggu hujan reda di sebuah kursi yang rada reyot di ruang itu, hujanpun terhenti, dan mentari pun muncul kembali, kulihat pelangi di sore itu, begitu senangnya aku,,,pelangi,,,aku sungguh amat mengaguminya, saat aku menatap pelangi di bawah pohon bunga kertas itu, tiba-tiba sebuah suara ku dengar, "cerpenmu bagus,,bagiku cerpenmu nomor satu"...aku menatap suara tadi, ku lihat si baju abu-abu...aku hanya tersenyum malu, karna kata-katanya membuat lidahku kaku nan beku "ma,,makasih" jawabku, (meski terasa gombal, namun kata-katanya mampu membuatku tersenyum malu), "sa,,teruskan menulisnya ya, asal kamu tau, bunga teratai itu meskipun akarnya rapuh, namun ia tak henti untuk tersenyum", sambung kata-kata indahnya, aku tetap tersenyum malu, "he..", lalu dia berkata satu hal padaku, kata-katanya yang ini mampu membuatku terbang,,kakiku terasa tidak menginjak di bumi, "namaku ahmad, ahmad farizi, kamu bisa memanggilku ahmad atau izi, sa,,,semoga aku bisa bertemu denganmu lagi ya..", meski aku ragu berkata apa, tiba-tiba mulutku mampu mengeluarkan kata itu, "ya,,"jawabku,,, akupun pergi dan meninggalkannya, karna pelangi pun sudah tak nampak lagi, tiba-tiba ia mengejarku,, "sa..sa..sa.. tunggu bentar", akupun berhenti dan menunggunya menghampiriku,, "ya..ada apa,"tanyaku saat itu, "ini untukmu ya,,dibukanya dirumah aja"... aku pun menerima sepucuk surat berwarna hijau muda itu...
sampailah aku dirumah...
tak sabar aku ingin melihat tulisan yang terbalut warna hijau muda itu,
untuk nisa...
"sa,,kamu suka warna hijau muda kan,jangan tanya ko aku bisa tau,he,, maklum sa,,dari dulu aku melihat perkembangan profilmu..he..dan baru kali ini aku berani tuk mengatakan satu hal padamu, sa,,"kamu adalah pelangi dalam hidupku", warnamu menghiasi setiap pandanganku,,sa,,bukan gombal ya,,he,, sa,,meskipun pelangi hanya hadir sebentar, namun ia tetap indah,,dan sering dinanti,,karna saking jarangnya, sa.. aku berharap hadirmu tak seperti pelangi, yang super singkat itu, aku ingin kehadiranmu itu lama,,lebih lama lagi, memberikan senyum untuk semua orang disekelilingmu..."
"sa..jika kau izinkan, dalam pekan ini, aku ingin mengunjungi orangtua mu, dan menyampaikan bahwa aku...." ku harap kau mengerti ya sa, karna ku yakin usiamu yang baru 21, bisa mengerti apa maksudku...
"sa..jika kau tak membalas suratku, berarti itu tandanya iya,ya..?"senyum...
salam hangat,
ahmad farizi...
itulah kata terindah yang ahmad utarakan padaku, aku merasa terbang keawan, ya alloh,,inikah jodohku..tanyaku dalam hati, itulah diary,,apa yang terjadi hari denganku saat ini, pangeran abu-abu yang mencuri dan mengalihkan pandanganku...
rembulan sudah datang,,
bintangpun bertaburan,,,21.30
nisa..raisa...
****
sesekali ahmad tersenyum..sesekali ahmad menangis..
dan seterusnya ahmad menangis.."sa..kamu tetap pelangiku..."suara lirihnya...
lalu bagaimana curahan kepingan hati nisa berikutnya... ditunggu aja ya,,,he..
berbeda dengan orang-orang pada umumnya yang lebih sering menuliskan kata "dear diary", nisa menggantinya dengan nada yang berbeda namun tetap memiliki arti yang sama, diary ku..itulah yang ia tuliskan, tulisannya pun unik, memang tulisan nisa itu lumayan bagus, ada yang lurus-lurus ada juga yang miring-miring terbak angin nampaknya, tapi semua itu tidak membuat ahmad bosan dalam meneruskan bacaannya,,,
hijaunya jiwa, 10 Juni 2007
diary ku...
ehm, hari ini aku bingung, jantungku terasa meloncat-loncat, ia berirama tidak seperti biasanya, saat itu, saat semua peserta lomba menulis cerpen deg degan dengan keputusan dewan juri,aku pun ikut deg degan dengan lebih hebat, setelah diumumkan,,,dreng..dreng..dreng,,, juara harapan 3, juara harapan 2, juara harapan 1, dan juara ke 3..... aku merasa heran, namaku ternyata tak tersebut juga, ya..aku memang tak mengharapkan tuk jadi juara, lagian cerpenku kan biasa saja, terus niat ku juga cuma menyalurkan hobi menulis saja, pikirku saat itu, tiba-tiba saat asyiknya melamun,,ku dengar tepukan tangan yang banyak dan meriah saat itu, aku kaget dan aku pun bertepuk tangan pula, tiba-tiba orang menyalamiku dan akupun disuruh tuk maju kedepan..oh..ternyata aku,,,aku yang terpanggil sebagai juara ke 2 saat itu, rasanya berjuta rasa,,lebih dari permen nano-nano bahkan lebih dari eskrim conellowalls rasanya..he..he.. akupun maju dengan malu-malu...he..
tiba penyerahan sertifikat itu, sebagai ketua pelaksana ia memberikannya padaku..ku lihat baju warna abu-abu saat itu, dengan matanya yang sedikit berbinar, aduh..aku cepat-cepat nunduk aja, malu,,he,, ko jari ccp sich,,he,, tapi nampaknya dia juga curi curi pandang juga,hehe,,, aku jadi geer nich, sudahlah pikirku,,,
10 menit berlalu,hujan tiba, dan aku menunggu di gedung itu, semua peserta pada dijemput oleh orang-orang terdekatnya, tapi aku...tetap saja sendiri... menunggu hujan reda di sebuah kursi yang rada reyot di ruang itu, hujanpun terhenti, dan mentari pun muncul kembali, kulihat pelangi di sore itu, begitu senangnya aku,,,pelangi,,,aku sungguh amat mengaguminya, saat aku menatap pelangi di bawah pohon bunga kertas itu, tiba-tiba sebuah suara ku dengar, "cerpenmu bagus,,bagiku cerpenmu nomor satu"...aku menatap suara tadi, ku lihat si baju abu-abu...aku hanya tersenyum malu, karna kata-katanya membuat lidahku kaku nan beku "ma,,makasih" jawabku, (meski terasa gombal, namun kata-katanya mampu membuatku tersenyum malu), "sa,,teruskan menulisnya ya, asal kamu tau, bunga teratai itu meskipun akarnya rapuh, namun ia tak henti untuk tersenyum", sambung kata-kata indahnya, aku tetap tersenyum malu, "he..", lalu dia berkata satu hal padaku, kata-katanya yang ini mampu membuatku terbang,,kakiku terasa tidak menginjak di bumi, "namaku ahmad, ahmad farizi, kamu bisa memanggilku ahmad atau izi, sa,,,semoga aku bisa bertemu denganmu lagi ya..", meski aku ragu berkata apa, tiba-tiba mulutku mampu mengeluarkan kata itu, "ya,,"jawabku,,, akupun pergi dan meninggalkannya, karna pelangi pun sudah tak nampak lagi, tiba-tiba ia mengejarku,, "sa..sa..sa.. tunggu bentar", akupun berhenti dan menunggunya menghampiriku,, "ya..ada apa,"tanyaku saat itu, "ini untukmu ya,,dibukanya dirumah aja"... aku pun menerima sepucuk surat berwarna hijau muda itu...
sampailah aku dirumah...
tak sabar aku ingin melihat tulisan yang terbalut warna hijau muda itu,
untuk nisa...
"sa,,kamu suka warna hijau muda kan,jangan tanya ko aku bisa tau,he,, maklum sa,,dari dulu aku melihat perkembangan profilmu..he..dan baru kali ini aku berani tuk mengatakan satu hal padamu, sa,,"kamu adalah pelangi dalam hidupku", warnamu menghiasi setiap pandanganku,,sa,,bukan gombal ya,,he,, sa,,meskipun pelangi hanya hadir sebentar, namun ia tetap indah,,dan sering dinanti,,karna saking jarangnya, sa.. aku berharap hadirmu tak seperti pelangi, yang super singkat itu, aku ingin kehadiranmu itu lama,,lebih lama lagi, memberikan senyum untuk semua orang disekelilingmu..."
"sa..jika kau izinkan, dalam pekan ini, aku ingin mengunjungi orangtua mu, dan menyampaikan bahwa aku...." ku harap kau mengerti ya sa, karna ku yakin usiamu yang baru 21, bisa mengerti apa maksudku...
"sa..jika kau tak membalas suratku, berarti itu tandanya iya,ya..?"senyum...
salam hangat,
ahmad farizi...
itulah kata terindah yang ahmad utarakan padaku, aku merasa terbang keawan, ya alloh,,inikah jodohku..tanyaku dalam hati, itulah diary,,apa yang terjadi hari denganku saat ini, pangeran abu-abu yang mencuri dan mengalihkan pandanganku...
rembulan sudah datang,,
bintangpun bertaburan,,,21.30
nisa..raisa...
****
sesekali ahmad tersenyum..sesekali ahmad menangis..
dan seterusnya ahmad menangis.."sa..kamu tetap pelangiku..."suara lirihnya...
lalu bagaimana curahan kepingan hati nisa berikutnya... ditunggu aja ya,,,he..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar