Senin, 01 Februari 2010

Ada Cerpens

ada cinta di hati nisa
episode 1

oleh : Asara Hamsaniy

pagi itu,,cuaca yang begitu segar, bersih dari polusi, mengiringi langkah Nisa, kerudung tipisnya pun berkibar-kibar bersama hembusan angin, mentari begitu indah, warna kuning kemerahan di iringi kicauan burung terasa ramai menghiasi hati nisa saat itu. tiba-tiba terlihat dari kejauhan, seorang gadis kecil dengan seragam putih birunya, ia menyapa nisa, "teh nisa,assalamu'alaikum.." sapanya hangat, "wa'alaikum salam desi", jawaban Nisa kepada Desi saat itu ditambah dengan senyuman hangatnya, "teh..tau gak?" tanya desi kepada nisa, "apa des?", jawab Nisa, "teh..kak ahmad itu akan nikah...." nada suaranya lirih dan datar... "lalu kenapa bertanya kepada teteh?" jawab nisa sebari bertanya..."teteh ikhlas.."sambung katanya pada Nisa, "ya,,baguslah.. kalau begitu.."dengan nada setengah sumringahnya, "teh,,kak ahmad akan nikah dengan kakaknya desi, teteh gak apa-apa githu, desi kadang merasa gak enak teh.." dengan wajah yang menunuduk desi berkata demikian, "desi..jangan merasa begitu ya, teteh baik-baik aja ko, oh ya,,selamat ya,,sampaikan pada kakaknya desi, satu hal yang harus desi tau,bahwa dengan menikah berarti mengikuti salah satu sunnahnya rosulullah saw dan dengan menikah bisa lebih terjaga dalam memelihara dinNya, begitu desi..nanti kalau desi sudah dewasa pasti ngerti dech, apa yang teteh sampaikan barusan",hem.. "makasih ya,,teh,,desi lega dengarnya, insyaalloh nanti desi sampaikan pada kakak ya,," akhirnya percakapan penuh makna bagi nisa itu berakhir dengan sebuah senyuman, (dalam hati nisa, mungkin desi disuruh kakaknya menyampaikan hal ini pada nisa, ya,,biarlah semua berakhir, pikir nisa,dengan matanya yang berbinar nan mulai sendu)

tibalah hari itu,disuatu senja..nisa bertemu dengan ahmad, seseorang yang pernah mengisi hatinya, nisa pura-pura tak melihatnya, namun ahmad menyapanya, dengan nada tingginya,tanpa basa basipun ahmad langsung berkata-kata pada nisa "sa..aku akan menikah, dengan perempuan yang jauh lebih baik darimu, setidaknya ia lebih matang, dan tidak plin plan dan ga jelas seperti kamu, malah lebih cantik dari mu sa..",itulah kata-kata ahmad disampaikan dengan mimik muka yang nampak masih memendam marah, "ya,,alhamdulillah,,," sambung nisa padanya,,percakapan nisa dan ahmad pun berakhir, nisa segera berjalan dan meninggalkan ahmad,tanpa menengoknya sedikitpun,hati nisa saat itu terasa sakit, hancur bak kepingan yang menjadi serpihan, bahkan untuk yang satu ini nisa tidak bisa menahan air matanya, ia langsung menagis, saat itu pun hujan tiba membasahi tanah-tanah kering di desa, dan nisa pun basah kuyup, tapi berkah dari hujan itu, orangtua nisa tidak begitu jelas melihat mata nisa yang seperti sudah menangis, akhir keesokan harinya, nisa sakit...badannya demam, mungkin bukan fisiknya saja yang sakit namun hatinya yang jauh lebih sakit, beberapa dokterpun sudah berupaya dalam menyembuhkan penyakit nisa, namun sayang penyakit nisa belum juga bisa disembuhkan, ia hanya terbaring di kamar tidurnya, dari hari ke hari badannya lemas, dan daya tahan tubuhnya semakin berkurang, hingga sampai puncaknya nisapun dalam keadaan kritis, saat saat terakhir pun tiba, nisa menyampaikan permintaan maafnya pada ibu dan bapaknya, "bu,,pa,, maafkan nisa ya, sa belum bisa jadi anak yang baik, bahkan sa tidak sempat mengurusi jenazah ibu bapak kelak,maafkan nisa ya bu" orangtua nisa pun menangis, keesokan harinya bada shalat dhuha, ketika ibunya hendak memberikan obat kepada nisa, ibunya langsung menangis, tangisannya memecahkan kesunyian di pagi menjelang siang itu, nisa sudah tertidur..ia,,sangat nyenyak dan tertidur selamanya,,,

tiba-tiba bada shalat jum'at, semua datang menghampiri rumah keluarga nisa, dan ahmad pun datang, dengan wajah yang tak bisa menahan tangis, jiwanya dipenuhi dengan kesedihan dan rapuh...

"sa...bicaralah padaku, berkata-katalah padaku, aku ingin mendengar suaramu sa..", ahmad terus berkata-kata, sebari memegang tangan nisa, namun nisa tetap membisu, terpujur kaku, dan tak ada jawaban sedikitpun dari mulutnya, "sa..jawab aku..ku mohon bicara padaku sa...aku akan melakukan apapun agar kau mau bicara, bicaralah sa,,kumohon.." namun nisa tetap saja terdiam, "sa,,kumohon sa,,,bicara padaku...",saat itu ahmad menangis,,dan menangis,,,suaranya lirih...

gemuruh angin saat itu menambah suasana penuh duka. hujan gerimis pun menambah haru menyelimuti jiwa-jiwa yang mencintai dan menyayangi nisa. orang-orangpun mulai berdatangan mengunjungi, melayat dan menatap nisa untuk yang terakhir kalinya, ibu-ibu saat itu banyak yang menangis tersedu, anak-anak yang hampir tak percaya kepergian nisa begitu cepat, semuanya menangis..bahkan ibunya nisa nampak sesekali pingsan,dengan kejadian ini... setelah nisa dimandikan, dikafani, dan disolatkan, nisa pun diberangkatkan dengan keranda yang dibawakan 4 orang pemuda,,,yang salah satunya ahmad, dia di posisi terdepan, dan tak pernah mau digantikan, hingga sampainya jenazah nisa di pekuburan, tempat terakhir nisa menemui Pemilik Citanya, nisa kini hanya namamu yang tersimpan di hati-hati orang yang mencintaimu,,,

senjapun mulai tiba,setelah gerimis itu berakhir,sebuah pelangi di ujung senja tiba, menghiasi jendela kaca kamarnya nisa, ahmad terdiam menatapi dirinya, suara hati kecilnya berkata, "nisa,,maafkan aku atas kekeliruanku padamu, aku yang selalu cemburu karna saking menyayangimu, nisa,,tunggu aku disana ya,, dirimu bagian dari hidupku sa,, aku kan selalu mencintaimu,, meski hanya kenangan singkat bersamamu, yang mampu tersimpan dalam jiwa dan ruh ku,,nisa..kamu yang mengajarkanku betapa berartinya cinta-cinta yang ada dalam hidup ini,,,", "sa..seandainya kau bisa melihatku dari kejauhan sana, aku sedang berdiri dibawah pelangi, pelangi...sesuatu yang amat kau sukai sa.., hem..ingat dulu sa, saat aku pertama kali menegurmu,,disaksikan pelangi sore hari.." ahmad pun semakin menangis..menangis..dan terdiam...

kata-kata itu ahmad ucapkan setelah ia membaca buku harian nisa,,buku harian itu digenggamnya erat-erat, ditatapnya dengan rasa penyesalan yang dalam, saat itu cinta di hati ahmad semakin bertambah, namun ia sadar,,bahwa nisa hanya bagian dari masalalu hidupnya, yang menjadi pelajaran berharga tuk masa depannya,ahmad belum bisa melupakan nisa, nisa selalu hidup didalam hatinya, ahmad belajar banyak hal dari nisa, terutama tentang cinta, ahmad pun melanjutkan episode hidupnya, bahkan ia yang membiayai adik-adiknya nisa dan keluarganya, sesuai dengan pesan nisa dalam buku hariannya,,,kini buku harian itu selalu ahmad bawa kemanapun ia pergi, bahkan foto nisa pun, masih tersimpan di ruang kantor ahmad,lalu apa sebenarnya isi dari buku harian nisa, dan bagaimana dengan kelanjutan hidup ahmad, bagaimana pernikahan ahmad dengan kakaknya desi?

tunggu di "ada cinta di hati nisa..." episode berikutnya ya,,,

oh ya..bagi sahabat yang punya cerpen yang mau disimpan di blog nays, bisa dirim ke email nay ya, raihany.1005@gmail.com

Tidak ada komentar: