Rabu, 10 Maret 2010

Lanjutan Al Aqsha..

Tembok BURAQ bukan tembok ratapan

Tembok yang berada di lingkungan Masjid Al Aqsha diklaim Yahudi sebagai tembok ratapan dan bagian dari kuil Sulaiman. Disana yahudi Israel sering kali meratap dan menangis sebagai bagian dari prosesi ibadahnya, padahal sesungguhnya itu adalah tempat Nabi Muhammad Saw menambatkan buraq sebelum beliau naik ke Sidratul Muntaha pada peristiwa Isra Mi'raj. Dinding itu dinamakan dinding Buraq, jelas Dr.Nashr Farid Wasil, mantan Mufti Mesir. Jadi klaim orang yahudi atas dinding tersebut sebagai tembok ratapan tidaklah berdasar.

Hal senada dikatakan oleh Syaikh Yusuf Al Qardhawi bahwa klaim orang yahudi terhadap tembok buraq itu tidak sama sekali ada sejarahnya. Yahudi pernah menetap di Naples (wilayah sekitar Palestina) selama 289 tahun atau paling tidak sekitar 434 tahun. Inilah waktu terlama orang yahudi menetap diwilayah Palestina. Sedangkan bangsa Arab telah ada sejak 30 abad sebelum kelahiran Nabi Isa As. Sebelum Islam hadir, bahkan tak ada jejak Yahudi sama sekali di Palestina.

Nabi Saw pernah bersabda tentang Al Aqsha, dari Abu Dzar Al Ghifari, "suatu ketika saya pernah bertanya kepada Nabi Saw, mesjid apa yang pertama kali dibangun dimuka bumi? Jawab Rosulullah; Masjidil Haram, Kemudian saya bertanya lagi, Lalu masjid mana lagi?, Rosulullah saw menjawab, Masjidil Aqsha . Lalu saya bertanya berapa lamakah jarak pembangunan dua masjid tersebut? Rasulullah Saw menjawab, Empat puluh tahun" (Hr.Bukhari)

Dr.Mahmoud Saratawi, Dekan Fakultas Syariah Universitas Jordan seperti dikutip Islamonline, kembali menegaskan bahwa masjid Al Aqsha adalah anggung jawab semua umat Muslim, sebab mesjid ini pernah menjadi kiblat ummat islam yang pertama, menjadi tanah wakaf ummat muslim seluruh dunia dan juga pernah disebutkan Allah di dalam kitab suci Al Quran, ummat muslim harus menjadikan Al Aqsha sebagai pengikat kesatuan antar mereka. "Tak ragu lagi jika ada muslim yang tidak memedulikan masjid Al Aqsha kelak di hari akhirat akan ditanya Allah mengapa dia berbuat demikian," Kata Mahmoud.

Menurutnya, setiap muslim harus mempertahankan Al Aqsha dengan berbagai cara. Jika dia seorang ibu maka hendaklah dia menceritakan tentang Al Aqsha dan sejarah serta kedudukannya yang luar biasa bagi ummat Islam. Jika ia guru, hendaknya mengajarkan tentang Al Aqsha dan menanamkan kecintaan terhadap Al Aqsha di hati murid-muridnya. "Setiap muslim wajib mengutuk setiap kegitan yang bertujuan untuk merusak Al Aqsha", ajak Mahmoud.

sumber : ummi

Tidak ada komentar: