Senin, 11 Januari 2010

WAPER...

Nach saat ini saya ingin bercerita sebelum menceritakan waper sesungguhnya, kata waper sangat bersahabat dengan kehidupan saya karna katanya, waper ini menjadi makanan yang sering bapak saya kirimkan ke ibu saya dulu,hehe.. tapi waper disini bukan waper tango, atau waper selamat dan sejenisnya, kan itu mah wafer ya,,he,, waper disini adalah sebuah singkatan dari wanita perkasa.. wah.. subhanalloh ya, ternyata seorang akhwat/wanita itu bisa menjadi sosok yang perkasa ditengah-tengah sifatnya yang penuh kelembutan dan kasih sayang, shiroh shohabiyyah yang satu ini mengajarkan kita banyak hal, terutama dalam hal keberanian dalam membela kebeneran,, sipakah dia? tentunya bukan saya,he.. tapi seorang wanita perkasa yang menjadi syahidah di ada perang uhud yakni sayyidatina NASHIBAH... (yuks simak shirohnya,,)

Seminggu setelah ummat islam di madinah merayakan Idul Fitri ke-3 H, pecahlah perang uhud. pertempuran ummat islam melawan orang kafir ini, terjadi pada hari sabtu tanggal 6 syawal, tahun 3H, atau tanggal 21 Maret 625M.

Ketika itu nashibah, istri dari said, sedang sibuk di dapur dan tiba-tiba mendengar suara gemuruh, orang-orang quraisy mulai menyerang, dan nashibah berbegas memanggil suaminya untuk segera berjihad di medan perang, saat itu berangkatlah said sang suami, diiringi dengan lambaian tangan penuh cinta dari sang istri,yakni nashibah.

tak lama kemudian, datanglah seorang prajurit ke rumah nashibah, mengabarkan bahwa suaminya telah gugur dan syahid, namun nashibah tak menangis, ia berkata "allohu akbar..suamiku telah menang perang, segala puji bagiMu ya alloh", ia pun menangis, tapi tangisan kebahagiaan dan kebanggaan...

Setelah itu, nashibah menyampaikan kabar ini kepada putranya yanb rberusaia 15tahun, yakni Ammar, dan ammarpun mengangguk untuk mengikuti jejak ayahandanya, yakni berjihad di medan perang, "anakku, nach sekarang juga pergilah kau ke medan perang, bawalah tombak warisan ini", ammarpun pergi dengan gembiranya, ia memacu kudanya ke medan perang dengan doa restu ibunya, bahkan ketika rosulullah saw melihatnya dimedan perang, ammar dipeluknya, dan dilepasnya terjun dimedan pertempuran,hingga akhirnya ammarpun gugur dan menjadi syuhada, tetapi nashibah tidak menampakkan kesedihannya, malah ibu yang berhati baja itu, memanggil anaknya yang paling kecil Saad agar ikut berjihad, hingga anak bungsunya itu gugur, dan nashibahpun terguncang,namun itu hanya sejenak. kemudain nashibahpun iktu memacu kudanya dan bertempur dengan kaum laki-laki.

Melihat hal ini, seorang prajurit mencegahnya, dan agar ia berjuang di garis belakang sebagai "juru rawat", dan akhirnya ia pun turun dan menolong prajurit-prajurit islam yang terluka,namun ternyata inipun tak berlangsung lama...

Ketika ia sedang sibuk menolong seorang prajurit yang luka, tiba-tiba kepala nashibah terciprat darah seorang prajurit yang islam yang terbunuh, nashibah melihat prajurit itu mengerang kesakitan hingga ia terjatuh dari kudanya dan gugur dimedan ini,lalu tanpa berpikir panjang lagi nashibah bangkit dan mengambil pedang prajurit yang roboh itu,kemudian dipacu kudanya menerjang barisan musuh. dengan semangat berkobar-kobar, mengamuklah wanita perkasa ini bak singa betina yang kelaparan. tetapi musuh lebih gesit dan akhirnya NASHIBAH pun gugur di medan perang Uhud sebagai syahidah.. Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un...

Semoga kita semua bisa memetik, ummahat yang satu ini ya,, Nashibah Ra...

Tidak ada komentar: