Indah ya..bunga teratai putihnya..he.. (Subhanalloh wal hamdulillah..) :)
Kemarin entah mungkin karna kurang tilawah kali ya, hingga bawaannya sensitif abiss,,,asa rada pengen marah,,uh..tapi disimpan aja dalam hati yang paling dalam, mencoba menutup semua itu dengan raut muka yang berseri-seri kusapa orang-orang disekelilingku dengan sapaan yang bisa membuat suasana lebih cair.. alhamdulillah akhirnya rasa pengen marah, enek, itu bisa ku hilangkan,,eittt..perjuangan belum berakhir nampaknya,,diakhir senja ada hal yang ingin membuatku sedikit marah, setelah pintu kantor ku kunci, kuusap wajahku sebari berkata dalam hati,,, "ya,,Alloh..", kupupus rasa kesal dan ingin marah itu dengan berwudhu dahulu sebelum ku lakukan actions berikutnya.. akhirnya selesai sudah semuanya, dengan sebuah kata akhir "mohon maaf dan terimakasih"... Alhamdulillah selesailah semuanya..:)
Teringat ketika ingin marah, salah satu hal yang bisa kita renungkan adalah dengan mengingat kembali nash-nash/dalil-dalil tentang pentingnya menahan marah,, kucoba membuka memoriku kembali,teringat anak-anak yang mengatakan "laa taghdob walakal jannah", "janganlah marah,pasti akan masuk syurga", aku jadi tersenyum sendiri,he,,Mungkin tidak ada salahnya jika kuulang hadits ini kembali dalam memoriku:
"Dari Abu Hurairah,Ra. bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW: "berilah wasiat kepadaku". Sabda Nabi SAW : "Janganlah engkau mudah marah". Maka diulanginya permintaaan itu beberapa kali. Sabda beliau: "Janganlah engkau mudah marah".
Bahkan Rosulullah pun memuji orang yang senantiasa menahan marahnya, sabda beliau: "Bukanlah dikatakan orang yang kuat karna dapat membanting lawannya, tetapi orang yang kuat ialah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya diwaktu marah".
Alloh juga memuji kepada orang yang mampu mengendalikan nafsunya dan suka memberi maaf kepada orang lain, diriwayatkan dari Nabi SAW :"Barang siapa menahan marahnya, padahal ia sanggup untuk melampiaskannya, maka kelak Alloh akan memanggilnya pada hari kiamat dihadapan segala makhluk, sehingga ia diberi hak memilih bidadari yang disukainya.."
(wah..subhanalloh ya,, :) ada bidadara gak ya?he..)
Tersebut dalam hadits lain: "Marah itu dari syetan".
Oleh karena itu biasanya hal-hal yang tidak baiklah muncul pada saat kita marah, kebencian, dendam, pertengkaran, dan hal tercela lainnya. astagfirullah,, nach dikatakan pula dalam sebuah hadits bahwa: "sesungguhnya mengucapkan auu'dzubillahi minasy syaithon nirrojiim" dapat menghilangkan rasa marah".
Subhanalloh.. semoga dengan mengucapkan auu'dzubillahi minasy syaithon nirrojiim ini, kita semua bisa menghilangkan atau mengurangi rasa marah dalam diri dan hati kita, karna sesungguhnya syetan senantiasa memberikan kita support untuk senantiasa marah..
Pilih mana? jadi sahabat syetan atau dapat memilih bidadari syurga??? he...
Jangan sampai salah pilih... :)
Kemarin entah mungkin karna kurang tilawah kali ya, hingga bawaannya sensitif abiss,,,asa rada pengen marah,,uh..tapi disimpan aja dalam hati yang paling dalam, mencoba menutup semua itu dengan raut muka yang berseri-seri kusapa orang-orang disekelilingku dengan sapaan yang bisa membuat suasana lebih cair.. alhamdulillah akhirnya rasa pengen marah, enek, itu bisa ku hilangkan,,eittt..perjuangan belum berakhir nampaknya,,diakhir senja ada hal yang ingin membuatku sedikit marah, setelah pintu kantor ku kunci, kuusap wajahku sebari berkata dalam hati,,, "ya,,Alloh..", kupupus rasa kesal dan ingin marah itu dengan berwudhu dahulu sebelum ku lakukan actions berikutnya.. akhirnya selesai sudah semuanya, dengan sebuah kata akhir "mohon maaf dan terimakasih"... Alhamdulillah selesailah semuanya..:)
Teringat ketika ingin marah, salah satu hal yang bisa kita renungkan adalah dengan mengingat kembali nash-nash/dalil-dalil tentang pentingnya menahan marah,, kucoba membuka memoriku kembali,teringat anak-anak yang mengatakan "laa taghdob walakal jannah", "janganlah marah,pasti akan masuk syurga", aku jadi tersenyum sendiri,he,,Mungkin tidak ada salahnya jika kuulang hadits ini kembali dalam memoriku:
"Dari Abu Hurairah,Ra. bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW: "berilah wasiat kepadaku". Sabda Nabi SAW : "Janganlah engkau mudah marah". Maka diulanginya permintaaan itu beberapa kali. Sabda beliau: "Janganlah engkau mudah marah".
Bahkan Rosulullah pun memuji orang yang senantiasa menahan marahnya, sabda beliau: "Bukanlah dikatakan orang yang kuat karna dapat membanting lawannya, tetapi orang yang kuat ialah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya diwaktu marah".
Alloh juga memuji kepada orang yang mampu mengendalikan nafsunya dan suka memberi maaf kepada orang lain, diriwayatkan dari Nabi SAW :"Barang siapa menahan marahnya, padahal ia sanggup untuk melampiaskannya, maka kelak Alloh akan memanggilnya pada hari kiamat dihadapan segala makhluk, sehingga ia diberi hak memilih bidadari yang disukainya.."
(wah..subhanalloh ya,, :) ada bidadara gak ya?he..)
Tersebut dalam hadits lain: "Marah itu dari syetan".
Oleh karena itu biasanya hal-hal yang tidak baiklah muncul pada saat kita marah, kebencian, dendam, pertengkaran, dan hal tercela lainnya. astagfirullah,, nach dikatakan pula dalam sebuah hadits bahwa: "sesungguhnya mengucapkan auu'dzubillahi minasy syaithon nirrojiim" dapat menghilangkan rasa marah".
Subhanalloh.. semoga dengan mengucapkan auu'dzubillahi minasy syaithon nirrojiim ini, kita semua bisa menghilangkan atau mengurangi rasa marah dalam diri dan hati kita, karna sesungguhnya syetan senantiasa memberikan kita support untuk senantiasa marah..
Pilih mana? jadi sahabat syetan atau dapat memilih bidadari syurga??? he...
Jangan sampai salah pilih... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar